Taxonomy of the Other
A New Project by J.A Pramuhendra
14 – 30 November 2009
Opening 14th November on 4.00 PM
Artist Talk : 5.00 PM
grape ( Vitis vinifera )
29 cm x 38 cm
watercolour on paper
2009
Rooster (Gallus gallus domesticus). 28 cm x 38 cm
watercolour on paper
2009
Taxonomy of the Other (Taxonomi sang Liyan)
Dalam sejarah kolonialisasi, tanah koloni adalah objek tatapan dan klasifikasi. Bangsa pendatang menggunakan berbagai dalih ilmiah untuk menjadikan berbagai wujud kehidupan (tumbuhan, manusia, binatang) koloninya sebagai suatu ranah studi yang khusus. Kehidupan koloni digambar, dicatat dan dinarasikan berdasarkan sudut pandang para pendatang. Taksonomi kita, sekaligus segala jenis pemahaman yang kita praktikkan sampai hari ini, dengan kata lain, tak bisa dilepaskan dari apa yang mereka tulis di masa lalu itu.
In the history of colonization, the land of the colony is the object of stares and classification. Nation entrants using a variety of scientific excuse to make many forms of life (plants, humans, animals) colony as a realm of special studies. Colony life drawn, recorded and narrated by the point of view of immigrants. Taxonomy of us, as well as all kinds of understanding that we practiced to this day, in other words, inseparable from what they write in the past.
J. Ariadhitya Pramuhendra, seniman Bandung yang selama ini tertarik pada persoalan-persoalan reliji, selama beberapa bulan terakhir intens mempelajari gambar-gambar yang diproduksi pada masa kolonial, terutama ketika bangsa pendatang Eropa mulai melakukan identifikasi terhadap binatang dan tumbuhan lokal. Proyek seninya kali ini, Taksonomi sang Liyan, bisa diumpamakan sebagai pisau bermata dua. Di sisi pertama ia merupakan jawaban atau responnya terhadap taksonomi kolonial itu, namun di sisi yang lain, ia juga menyelipkan tafsirnya terhadap berbagai metafor / simbol flora-fauna yang ia temukan dalam Alkitab. Taksonomi sang Liyan menjadi proyek artistik yang mempersoalkan kolonialisasi dan agama, sekaligus hubungan-hubungan tersembunyi di dalamnya.
J. Ariadhitya Pramuhendra, Bandung artists who had been interested in called religious matters, during the last few months of intense studying the images produced in the colonial period, especially when the nation European settlers began to make the identification of local plants and animals. Art project this time, the taxonomic Liyan, may be compared as a double-edged knife. On the first hand he is the answer or response to colonial taxonomy, but on the other hand, he also slipped his commentary on the various metaphors / symbols flora-fauna which he discovered in the Bible. Liyan’s Taxonomy into question the artistic project colonization and religion, as well as hidden relationships within it.
Kami dengan bangga menampilkan proyek Taksonomi sang Liyan pada acara peresmian ruang PLATFORM3 pada:
Sabtu, 14 November 2009 pukul 16.00
(diteruskan dengan artist talk)
bertempat di PLATFORM3, Jl. Cigadung Raya Barat no. 2 Bandung.
Terima kasih.
Salam,
PLATFORM3
J. ARIADHITYA PRAMUHENDRA
(13 Agustus 1984 , Semarang – Indonesia)
Born in Semarang, 1984. Graduated from Bandung Institute of
Technology, Art and Design Faculty, Printmaking Major at 2007.
Standing as one of best Indonesian Contemporary Artist, He began his
carreer in such a young age. Being a reputable artist is one of his
aims. His works reflected his life.
Education BFA, Printmaking Major, Art Dept. Bandung Institute of
Technology, Bandung 2007
Awards – Honorable Mention, Drawing Award, The 12th International
Biennale Print and Drawing Exhibition 2006, National Taiwan Museum of
Fine Arts
– Nominator of the Sovereign Asian Art Prize 2009
Solo Exhibition 2009 “Spacing Identities”, NUS Museum, Singapore
“Spacing Identities : Part Two”, Mapping Asia – CIGE 2009, Beijing,
China 2008 “On Last Supper“, Cemara 6 Galeri, Jakarta, Indonesia
Group Exhibitions 2009
“KADO #2”, Nadi Gallery, Jakarta, Indonesia
“Broadsheet Notations: Epilogue”, Tang Contemporary, Bangkok, Thailand
“The Hand that Draws Itself, 18Gallery”, Shanghai, China
” Indonesian Contemporary Drawing ” National Galery of Indonesia,
Jakarta, Indonesia ” Hongkong Art Fair”, Hongkong “Revisiting the Last
Supper“, CGArtspace, Indonesia “Bandung Art Now”, Galeri Nasional
Indonesia, Jakarta, Indonesia 2008 “Passion – Best of Discovery
Project with Agus Suwage”, ShContemporary, Shanghai, China ” Dallas
Art Fair “. Dallas , USA “Art Asia” , Miami, USA “Passions”,
ShContemporary 08, Shanghai, China “Searching In Red and Black”,
Langgeng Icon, Jakarta, Indonesia “Space/Spacing”, Semarang Art
Gallery, Semarang, Indonesia “Bandung New Emergence Vol.2”, Selasar
Sunaryo, Bandung, Indonesia “Manifesto”, Galeri Nasional, Jakarta,
Indonesia “Indonesia and The Mainstream”, CIGE, Beijing “Slice”, Soka
Art Center, Beiijng “Scale of Black”, Valentine Willie Fine Art,
Singapore “3 Young Contemporary Artist”, Valentine Willie Fine Art,
Kuala Lumpur “Invasi Bandung”, Galeri Canna, Jakarta, Indonesia
2007 “Kuota”, Galeri Nasional, Jakarta, Indonesia “Petisi Bandung”,
Galeri Langgeng, Magelang, Indonesia “Errata-Optika”, Selasar Sunaryo
Art Space, Bandung, Indonesia “On Appropriation”, Galeri Semarang,
Semarang, Indonesia “Preview Bandung New Artist”, Cemara 6 Galeri,
Jakarta, Indonesia “Seven”, Galeri Sumarja, Bandung, Indonesia 2006
“Re : Siapakah Aku” (published on Khazanah, Pikiran Rakyat Newspaper)
The 12th International Biennale Print and Drawing Exhibition, National
Taiwan Museum of Fine Arts 2005 “Tubuh dalam Drawing”, Ci+ Gallery,
Bandung, Indonesia “Human + Space”, Galeri Soemardja, Bandung,
Indonesia 2004 “Pabrik Artifisial”, Kedai Kebun Forum Gallery,
Yogyakarta, Indonesia “SM 3025”, Galeri Soemardja, Bandung, Indonesia
2003 “Ekologi Demokrasi”, Lebak Siliwangi, Bandung, Indonesia
“Inkubasi”, Aula Timur ITB, Bandung, Indonesia
loves it 🙂